Lima Bandara Indonesia dengan Potensi Kelas Dunia
==============================
survei by Tiket.com
Bandara merupakan “wajah” suatu negara. Orang-orang
dari berbagai belahan dunia akan menilai status dan kondisi suatu negara
pertama kali dari bandaranya. Maka itu, banyak negara yang mematut
bandaranya, termasuk melengkapinya dengan berbagai fasilitas modern yang
canggih dan memudahkan.
Salah satu kosep pengembangan bandara di dunia adalah konsep aerotropolis,
yang menjadikan bandara dan kota terintegrasi, seperti akses
transportasi ke bandara, hotel di sekitar bandara, dan fasilitas
penunjang lainnya. Tak terkecuali Indonesia. Melalui PT Angkasa Pura I
dan PT Angkasa Pura II, Indonesia terus membangun dan mengembangkan
bandaranya. Setidaknya ada lima bandara komersial di Indonesia yang
terus digenjot supaya siap bersaing di kelas dunia. Ini daftarnya.Bandara Kuala Namu, Medan
Medan termasuk salah satu tujuan wisata internasional populer di Indonesia. Sudah layak dan sepantasnya bandara yang berada di Kabupaten Deli Serdang ini dibangun dengan konsep yang modern dan canggih.
Bahkan, bandara ini disebut sebagai bandara tercanggih di Indonesia, serta menggantikan Bandara Polonia, Medan. Bandara yang dibuka tahun lalu ini dilengkapi dengan 80 konter check-in yang telah dilengkapi teknologi Baggage Handling System (BHS). Ini merupakan teknologi penanganan bagasi otomatis pertama yang digunakan oleh bandara di Indonesia.
Selain memiliki tingkat pendeteksi keamanan tertinggi (Level 5), teknologi ini memungkinkan penumpang untuk melakukan pendaftaran bagasi di konter manapun tanpa takut barangnya tertukar jadwal penerbangan.
Luas bandara ini bisa menampung sekitar 8,1 juta penumpang per tahun. Tak kalah dengan Bandara Changi di Singapura yang kesohor karena kecanggihannya itu, Kuala Namu juga dilengkapi dengan sistem kereta, dan para pengantar bisa masuk hingga area check in counter. Transportasi yang dikelola oleh PT Railink ini akan mengantar dan menjemput penumpang dari Stasiun Besar Medan menuju Bandara Kuala Namu, dan sebaliknya.
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali
Bali merupakan salah satu pintu masuk wisatawan asing terbesar ke Indonesia. Tak heran Bandara Ngurah Rai dikembangkan menjadi salah satu bandara besar di Indonesia dengan teknologi dan fasilitas canggih. Bandara ini memenuhi standard internasional, dan disebutkan bahwa kecanggihannya melampaui Bandara Soekarno-Hatta.
Di bandara ini, terdapat 96 unit konter check in dengan sistem Hold Baggage Screening (HBS). Dengan teknologi ini, bagasi penumpang digerakkan secara elektronis dan mekanis dari sejak check-in hingga mendekati pesawat.
Loket imigrasi di ruang kedatangan dan keberangkatan internasional berjumlah 52 unit. Selain itu, ada tujuh unit conveyor belt di area pengambilan bagasi. Area bandara yang luas mampu menampung 25 juta penumpang per tahun.
Walaupun dilengkapi dengan peralatan canggih dan modern, bandara ini tetap didesain kental dengan kebudayaan Bali. Yang paling mencolok adalah atap bangunan utama yang bergelombang menyerupai ombak, sebagai salah satu penanda destinasi utama Bali, yaitu pantai. Bangunan parkir juga dibentuk bertingkat menyerupai limas, seperti hamparan persawahan Bali yang bertingkat yang disebut subak.
Bandara Kalimarau, Kalimantan Timur
Peningkatan kunjungan ke Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, rupanya sangat pesat. Jumlah penumpang pesawat ke Berau saja rata-rata mencapai 800-1.000 orang per hari. Salah satu tempat wisata yang populer di Berau adalah Kepulauan Derawan.
Untuk menunjang peningkatan yang positif itu, Bandara Kalimarau pun terus dikembangkan. Bandara ini memiliki panjang landasan pacu 2.250 m dengan lebar 30 m, dan terus dikembangkan.
Sejumlah maskapai penerbangan nasional sudah membuat rute perjalanan ke Bandara Kalimarau, seperti Garuda Indonesia, Kalstar Aviation, Wings Air, Sriwijaya Air, dan Trigana Air. Karena meningkatnya kunjungan mancanegara ke Berau, saat ini sedang digodok peningkatan status bandara Kalimarau menjadi bandara internasional, didukung dengan penambahan berbagai fasilitas modern.
Bandara Marinda, Raja Ampat
Kawasan ujung timur Indonesia memang baru menjadi primadona wisata. Raja Ampat di Papua Barat yang kesohor karena keindahan alamnya, terutama bawah laut, itu dilengkapi dengan bandara sejak 2012, yang mempermudah akses menuju surga di timur Indonesia ini. Bandara yang dinamakan Marinda ini tak pelak semakin menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk datang ke Raja Ampat dan menjelajah wilayah ini.
Panjang landasan pacu Bandara Marinda sepanjang 1.200 m dan terus dikembangkan, harapannya jelas, supaya semakin banyak jenis pesawat dengan ukuran yang lebih besar bisa mendarat di bandara ini.
Saat ini, baru maskapai perintis seperti Merpati Nusantara Airlines dan Susi Air. Juga beberapa penerbangan-penerbangan carter. Namun, dengan potensi wisata alam Raja Ampat yang berkembang pesat sampai mancanegara, tak heran daerah ini terus digenjot untuk semakin dikenal di kancah dunia, salah satunya dengan terus mengembangkan bandara dan sarana transportasi lainnya.
Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Sebagai bandara dengan predikat sebagai peringkat kedelapan bandara tersibuk di dunia, Bandara Internasional Soekarno Hatta merupakan salah satu bandara yang terus dikembangkan. Daya tampung bandara dikembangkan menjadi 25 penumpang tiap tahun, dengan perbaikan di segi fasilitas dan transportasi, terutama pelayanan taksi bandara.
Sistem check-in dan keamanan bandara ini juga termasuk yang paling mumpuni. Bandara Soekarno-Hatta memiliki 150 check-in counters dengan teknologi Baggage Handling System (BHS). Keamanan bandara juga didukung dengan teknologi canggih, seperti peralatan pemindai termutakhir.
Tahun ini, Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dikelola PT Angkasa Pura II menempati peringkat keempat dunia sebagai bandara dengan peningkatan pelayanan terbaik atau The World’s Most Improved Airport 2014 versi Skytrax.
Walaupun dikembangkan secara modern dan mutakhir, sentuhan budaya khas Indonesia masih dipertahankan di bandara ini. Hal itu terlihat dari beberapa desain arsitektur baik eksterior dan interior yang kental dengan kebudayaan daerah Indonesia.