PURWAKARTA — Ribuan ummat islam Purwakarta mengikuti pawai obor (Budaya Hindu) & Parade tauhid keliling kota untuk menyambut Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah Selasa (13/10) malam. Mereka meluapkan kegembiraan dengan sholawat dan dzikir sepanjang jalan.
Ummat Islam Purwakarta memulai pawai obor di depan Kampus UPI setelah melaksanakan sholat maghrib berjama’ah dan Pembacaan do’a awal dan akhir tahun.
Peserta pawai obor terdiri dari utusan Pondok pesantren, majlis ta’lim, organisasi massa Islam, dan elemen masyarakat lainnya. Dengan rute melintasi Jl.veteran – Jl.Sudirman – dan finish di Pemda.
Pawai obor & Parade tauhid yang dipimpin langsung oleh KH.Muhammad Syahid Joban.Lc mengusung tema : Purwakarta Kota tasbeh bukan kota hindu.
“Purwakarta adalah kota tasbeh, yang menjunjung tinggi nila-nilai islam, bahkan Purwakarta gudangnya pondok pesantren, gudangnya kiayi, gudangnya ulama. Karena itu, tidak pantas Purwakarta di-hindukan. Ujar KH.Syahid Joban, Pimpinan majlis Manhajussholihin dan selaku penyelenggara acara pawai ini.
Dibawah kepimpinan bupati Dedi Mulyadi, memang sangat kental hinduisasi islam di Purwakarta, mulai membuat patung-patung, mendirikan Gapura hindu, Janur penjor hindu, sampai pohon dililit kain hitam putih dan diberikan lis kuning.
KH.Syahid Joban yang rasis tersebut menambahkan : “Dalam momentum Tahun baru islam ini saya mengajak kepada seluruh ummat islam di Purwakarta untuk bangkit melawan hinduisasi islam di Purwakarta dan hijrah kembali menuju kota tasbeh.”
Acara pawai obor (budaya Hindu Nusantara) yang berjalan aman dan tertib ini berakhir di pemda dilanjutkan sholat isya berjama’ah dan mendengarkan tausyiah hikmah hijrah serta dzikir bersama. Tanpak hadir Tokoh Ulama purwakarta Hb.Hasan Syu’eb, KH.Ridwan Alam syah, Ust.Asep Hamdani, Ust.Dadang Sadusin, Ust.Anwar dan para ulama lainnya yang juga orang orang yang Rasis dan tidak memiliki rasa toleransi beragama.
Pihak kepolisian telah dihubungi dan akan segera menyelidiki pihak pihak yang ikut serta dalam kegiatan yang anti pancasila dan anti toleransi beragama tersebut.
© Copyright 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar