Minggu, 26 Juni 2016

CATUR KASTA VS CATUR WARNA

CATUR KASTA VS CATUR WARNA



Sesungguhnya Hindu tidak mengenal penggolongan berdasarkan Kasta, melainkan yang dikenal adalah penggolongan berdasarkan profesi (Warna) yang disebut dengan Catur Warna.

Catur Kasta merupakan sebuah budaya yang disebabkan oleh biasnya makna dari Catur Warna. Catur Kasta berkembang turun temurun terutama di daerah Bali. Catur Kasta sesungguhnya lebih menekankan kepada Wangsa atau yang sering disebut Garis Keturunan, fungsinya untuk mengingat leluhur.

Catur Warna berasal dari bahasa Sansekerta, dari akar kata Catur yang berarti empat dan Warna yang berasal dari urat kata Wr (dibaca Wri) yang artinya Pilihan.

Catur Warna dapat diartikan empat pilihan hidup berdasarkan Guna dan Karma. Keempat pilihan hidup atau bisa kita sebut profesi dalam kehidupan bermasyarakat tersebut adalah: Brahmana, Ksatrya, Waisya, dan Sudra.

Catur Warna membagi manusia menjadi empat golongan profesi yang bersifat berhubungan satu sama lain tanpa membeda-bedakan harkat dan martabat manusia atas dasar asal-usul keturunannya.

Didalam Veda Sruti, Yajur Veda XXX.5 disebutkan sebagai berikut:
"Brahmane Brahmanam, Ksatraya Rajanyam, Marudhbyo Vaisyam Tapase Sudram".
Tuhan menciptakan Brahmana untuk pengetahuan, Ksatrya untuk perlindungan, Waisya untuk kesejahteraan, dan Sudra untuk pekerjaan jasmani.

Tentu saja yang dimaksud diatas adalah Catur Warna, bukanlah Catur Kasta. Dimana maksudnya pilihan hidup diciptakan Ida Sang Hyang Widhi sesuai dengan fungsinya, dimana Pilihan hidup menjadi Brahmana fungsinya untuk pengetahuan sastra-sastra Agama, Begitu juga dengan fungsi-fungsi yang lain untuk Ksatrya, Waisya dan Sudra.

Didalam Manawa Dharmasastra I.31 disebutkan sebagai berikut:
"Lokanam Tu Vivrddhyartham,
Mukhabahu Rupadatah,
Brahmanam Ksatryiam Vaisyam
Sudram Ca Niravartayat".
Tujuan Tuhan menciptakan Brahmana, Ksatrya, Waisya, dan Sudra adalah untuk melindungi kebahagiaan dunia.

Dari kutipan diatas maka sesungguhnya penggolongan dalam Catur Warna tidak membedakan secara harkat dan martabat, semua sama dihadapan Ida Sang Hyang Widhi.

Didalam Bhagavad Gita IV.13 disebutkan sebagai berikut:
"Caturvarnyam Maya Sristtam
Guna Karma Vibhagasah
Tasya Kartaram Api Mam
Viddhi Akartaram Avyayam".
Catur Warna AKU ciptakan berdasarkan Guna dan Karma. AKU sebagai penciptanya, mengatasi gerak dan perubahannya.

Dari kutipan diatas dinyatakan bahwa Catur Warna diciptakan berdasarkan Guna atau fungsi atau profesi selama hidup, dan hal itu tergantung dari Karma masing masing.

Siapakah yang dimaksud Brahmana, Ksatrya, Waisya, dan Sudra didalam Catur Warna?
Hal itu kita dapat lihat dari fungsi atau profesi dalam hidup seseorang, bukanlah dari embel-embel Kasta yang melekat dari kelahirannya.

Sulinggih, Rsi, Sri Empu, Ida Pedanda dan lain-lain yang sudah melakukan upacara Dwi Jati merupakan Golongan Brahmana yang termaksud didalam Catur Warna. Apakah anak dari seorang sulinggih juga Brahmana? TENTU TIDAK! Selama belum menetapkan diri untuk medwi jati maka tidak dapat dikatakan Brahmana, melainkan lihatlah dari profesi hidupnya.

Siapakah yang boleh menjadi Brahmana?
Kalau dilihat dari Catur Kasta maka semua golongan bisa menjadi Brahmana, namun jika dilihat dari Catur Warna maka hanya golongan Sudra yang tidak boleh menjadi Brahmana.

Logikanya seperti ini, golongan Sudra merupakan golongan pekerja kasar.  Untuk menjadi seorang Brahmana diperlukan Kemampuan, kemapanan dan ketenangan hidup. Bagaimana bisa menjadi Brahmana yang fungsinya untuk mengayomi umat dan menitik beratkan hidup pada sastra-sastra jika kehidupannya masih harus memikirkan kerasnya hidup di dunia.

Hal diatas dinyatakan dalam Sarasamusccaya Sloka 55, yang bunyinya sebagai berikut:
"Brahmana adalah golongan pertama, menyusul Ksatrya lalu Waisya, ketiga golongan tersebut boleh medwi jati. Adapun Sudra merupakan golongan keempat, kepadanya tidak boleh dikenakan brata sangkara, tidak diharuskan melakukan brahmacari. Demikian halnya keempat golongan itu, itulah yang disebut Catur Warna.

Golongan manakah anda menurut Hindu? Lihatlah dari fungsi dan Guna anda dalam menjalani hidup, bukan dari embel-embel Kasta dalam kelahiran anda. Namun apapun golongan anda menurut Catur Warna, semua sama dihadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tidak ada perbedaan harkat dan martabat.

@Copyright2016

Tidak ada komentar: